Sejarah Kapal selam uni soviet K-19, Kapal selam Nuklir yang pernah dijuluki pembawa sial
Jika kita pernah menonton film K-19 Widowmaker, Film sejarah arahan Kathryn Bigelow yang menceritakan tentang tragedi kecelakaan kapal selam soviet yang diakibatkan karena kebocoran reaktor nuklir. Nah jika kita amati, film tersebut merupakan gambaran bagaimana kapal selam kebanggaan uni soviet kala itu mengalami hal tragis hingga merenggut 8 nyawa kru karena terpapar radiasi tinggi ketika menuju ke ruang reaktor untuk memperbaiki kebocoran reaktor nuklir agar tidak menyebabkan terjadinya ledakan nuklir yang memicu terjadinya perang dunia ke 3. Untuk lebih lanjut mari kita bahas sejarah mengenai kapal tersebut.
SEJARAH KAPAL SELAM K-19
Pada akhir tahun 1950-an, Para pemimpin Uni Soviet bertekad untuk mendahului Amerika Serikat, sebab pada saat itu selama perang dingin Uni Soviet dan Amerika Serikat mulai berlomba-lomba untuk membuat persenjataan yang sangat canggih.
Pada tahun 1961, Uni Soviet membuat kapal selam pertamanya yakni kapal selam nuklir K-19, dilengkapi dengan rudal balistik R-13 SLBM. Kapal selam ini merupakan produk perlombaan senjata dari Uni Soviet. Usut punya usut kapal ini terlalu tergesa-gesa ketika dibuat. Hingga ketika tahap pengerjaan awalnya saja sudah sangat buruk dan rawan kecelakaan. Banyak perwira angkatan laut Soviet merasa bahwa kapal-kapal itu tidak layak untuk berperang. Para kru di kapal selam nuklir pertama dari armada Soviet diberikan dengan standar kualitas makanan yang sangat tinggi termasuk ikan asap, sosis, cokelat halus, dan keju, tidak seperti tarif standar yang diberikan kepada awak kapal angkatan laut lainnya.
K-19 dipesan oleh Angkatan Laut Soviet pada 16 Oktober 1957. Lunas pada 17 Oktober 1958 di halaman angkatan laut di Severodvinsk . Beberapa pekerja meninggal saat membangun kapal selam: dua pekerja terbunuh ketika kebakaran terjadi, dan kemudian enam wanita yang menempelkan lapisan karet ke tangki air terbunuh oleh asap. Ketika rudal sedang dimuat, seorang tukang listrik hancur sampai mati oleh penutup tabung rudal, dan seorang insinyur jatuh di antara dua kompartemen dan meninggal.
Kapal ini pernah mendapatkan reputasi sial karena ketika tradisi pembaptisan kapal, botol sampanye seremonial tidak hancur ketika dibenturkan diburitan kapal. Botol tersebut gagal pecah. Dalam pandangan awak kapal yang dikomandani kapten Nikolai Zayetev itu memiliki pertanda jika nasib kapal tersebut sangat buruk.
Benar saja. Dua tahun bertugas di Atlantik Utara, kapal berbobot 4.095 ton ini ditimpa petaka kala menjalani latihan dekat lepas pantai Greenland pada 4 Juli 1961. Reaktor nuklir kapal rusak, menyebabkan uap radioaktif memasuki sistem ventilasi udara. Transmisi darurat pun dikirimkan, tak hanya ditangkap kolega mereka di Kapal Selam S-270.
Pada akhirnya ke-139 awaknya bisa pulang dengan selamat, memang. Namun dalam kurun dua tahun, 22 awaknya meninggal perlahan akibat terpapar radiasi nuklir.
Komentar
Posting Komentar